Selasa, 06 Mei 2014

lingkungan-pendidikan



LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Ilmu pendidikan
Dosen: Sulthon, M.Ag, M.Pd





 








Oleh:
1.    Ahmad Arifin                    :    110354
2.    Sugiarti                              :    110 364
3.    Muhajir                              :    110375

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TARBIYAH/ PAI
2011

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

A.    PENDAHULUAN
Pendidikan seseorang tentunya akan perpengaruh terhadap kepribadian orang tersebut. Misalnya dari cara berbicara, bertindak, cara menyelesaikan masalah dan yang lainnya. Pada makalah ini akan membahas mengenai pendidikan lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah yang ketiga-tiganya sangat berpengaruh bagi perkembangan individu.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.

B.     PEMBAHASAN
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan.
Sartain (seorang ahli psikologi Amerika ) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan meliputi semua kondisi dalan dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen[1].
Sartain membagi lingkungan itu menjadi 3 bagian, sebagai berikut:
1.      Lingkungan alam atau luar
Lingkungan alam atau luar ialah segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, dan lain-lain.
2.      Lingkungan dalam
Ialah segala sesuatu yang telah termasuk ke dalam diri kita, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik kita.
3.      Lingkungan sosial
Ialah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada yang kita terima secara langsung ada yang tidak langsung. Pengaruh secara langsung misalnya, dalam pergaulan sehari-hari dengan oang lain. Sedangkan yang tidak langsung melalui radio, televisi, dan lain-lain
     Lingkungan yang berada di sekitar kita baik di sekolah maupun diluar sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan tersebut meliputi[2]:
1.      Masyarakat di sekeliling sekolah,
2.      Lingkungan fisik di sekitar sekolah,
3.      Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan bahan-bahan bekas yang bila diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu dalam belajar,
4.      Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu:
1.      Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang lain. Tugas dan kewajiban keluarga adalah memberikan pendidikan nilai-nilai spiritual keagamaan, pengetahuan, dan ketrampilan dasar pada peserta didik (anak)[3]. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan.
Pendidikan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu:
o   Pendidikan prenatal (pendidikan dalam kandungan)
o   Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)
Ø  Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan meliputi:
o    Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anaknya.
o   Motivasi kewajiban moral orangtua terhadap anak.
o   Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga.
Ø  Pendidikan Keluarga berfungsi:
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak.
2. Menjamin kehidupan emosional anak.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral.
4. Memberikan dasar pendidikan sosial.
5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.

2.      Lingkungan sekolah
Karena perkembangan peradaban manusia, orang tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada masyarakat yang semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk mencapai masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini disebut sekolah.
Sekolah adalah pusat pendidikan kedua setelah keluarga. Selain perlu memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara umum, sekolah juga perlu dianggap sebagai keluarga kedua. Jadi, sebagian dari kehidupan sekolah adalah ekstensi dari kehidupan keluarga.[4]
Ø  Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi:
o   Tanggung jawab formal kelembagaan
o   Tanggung jawab keilmuan
o   Tanggung jawab fungsional
Ø  Fungsi Sekolah antara lain:
1.      Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
2.      Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
3.      Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain yang sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
4.      Di sekolah diberikan pelajaran etika , keagamaan ,estetika , membedakan moral.
5.      Memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan kebudayaan kepada generasi muda, dalam hal ini tentunya anak didik.
3.      Lingkungan masyarakat
Ada 5 pranata sosial (social institutions) yang terdapat di dalam lingkungan sosial yaitu:
Pranata pendidikan             =  Bertugas dalam upaya sosialisasi
Pranata ekonomi                 =  Bertugas mengatur upaya pemenuhan
                                                 kemakmuran
Pranata politik                    =  Bertugas menciptakan integritas dan
                                                 stabilitas masyarakat
Pranata teknologi                = Bertugas menciptakan teknik untuk
                                                mempermudah manusia
Pranata moral dan etika      = Bertugas mengurusi nilai dan penyikapan
                                                dalam pergaulan masyarakat
Ø  Faktor Lingkungan
Pada dasarnya lingkungan mencakup:
a)      Tempat (Lingkungan Fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b)      Kebudayaan (Lingkungan Budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan
c)      Kelompok hidup bersama (Lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan.

Ø  Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
1.      Hubungan transaksional antara sekolah dengan masyarakat
Hubungan antara sekkolah dengan masyarakat, paling tidak bisa dilihat dari dua segi, yaitu[5]:
ü  Sekolah sebagai partner masyarakat dalam melakukan fungsi pendidikan.
ü  Sekolah sebagai produsen yang melayani pesanan-pesanan pendidikan dari masyarakat.
2.      Hubungan transmisif dan transformasif
          Hubungan transmisif terjadi manakala sekolah berperan sebagai pewarisan kebudayaan. Hubungan transformasif terjadi manakala sekolah berperan sebagai agen pembaharu dalam kebudayaan masyarakat.
Ø  Pengaruh Timbal Balik Antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik.
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni[6]:
1.      Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
2.      Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
3.      Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.

C.    KESIMPULAN
Ø  Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu:
1.      Lingkungan keluarga
2.      Lingkungan sekolah
3.      Lingkungan masyarakat
Ø  Sartain membagi lingkungan itu menjadi 3 bagian, sebagai berikut:
1.         Lingkungan alam atau luar
2.         Lingkungan dalam
3.         Lingkungan sosial
Ø  Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
1.         Hubungan transaksional antara sekolah dengan masyarakat
2.         Hubungan transmisif dan transformasif

D.    PENUTUP
Demikian pembahasan dari makalah kami, semoga bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan kita, saran dan kritik yang membangun tak lupa kami harapkan demi kebenaran dan kesempurnaan dari makalah kami, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.




DAFTAR PUSTAKA

Drs. M. Ngalim Purwanto MP, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009
Drs. A.H. Kahar Utsman, M.Pd., Sosiologi Pendidikan, STAIN KUDUS, 2009
Prof. Dr. H. Asnawir, dkk., Media Pembelajaran, Ciputat Pers, Jakarta, 2002
Tim Dosen FIP-IKIP Malang,  Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1988
http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/16/bab-v-pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan-pendidikan/





[1] Drs. M. Ngalim Purwanto MP, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hal. 72
[2] Prof. Dr. H. Asnawir, dkk., Media Pembelajaran, Ciputat Pers, Jakarta, 2002, hal. 108-109
[3] Drs. A.H. Kahar Utsman, M.Pd., Sosiologi Pendidikan, STAIN KUDUS, 2009, hal. 84
[4] Drs. A.H. Kahar Utsman, M.Pd., Ibid., hal.88
[5] Tim Dosen FIP-IKIP Malang,  Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1988, hal. 148
[6]http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/16/bab-v-pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan-pendidikan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar