LINGKUNGAN
PENDIDIKAN
Makalah
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah: Ilmu pendidikan
Mata Kuliah: Ilmu pendidikan
Dosen: Sulthon, M.Ag,
M.Pd
Oleh:
1. Ahmad
Arifin : 110354
2. Sugiarti
: 110 364
3. Muhajir
: 110375
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TARBIYAH/
PAI
2011
LINGKUNGAN
PENDIDIKAN
A.
PENDAHULUAN
Pendidikan
seseorang tentunya akan perpengaruh terhadap kepribadian orang tersebut.
Misalnya dari cara berbicara, bertindak, cara menyelesaikan masalah dan yang
lainnya. Pada makalah ini akan membahas mengenai pendidikan lingkungan
keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah yang ketiga-tiganya
sangat berpengaruh bagi perkembangan individu.
Meskipun
lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan
faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak
didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari atau
tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup
lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.
B.
PEMBAHASAN
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh
dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering
disebut sebagai tripusat pendidikan.
Sartain (seorang ahli psikologi Amerika ) menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan lingkungan meliputi semua kondisi dalan dunia ini
yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan
perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen[1].
Sartain membagi lingkungan itu menjadi 3 bagian,
sebagai berikut:
1.
Lingkungan alam atau luar
Lingkungan alam atau luar ialah segala sesuatu yang
ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air,
dan lain-lain.
2.
Lingkungan dalam
Ialah segala sesuatu yang telah termasuk ke dalam diri
kita, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik kita.
3.
Lingkungan sosial
Ialah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi
kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada yang kita terima secara langsung ada
yang tidak langsung. Pengaruh secara langsung misalnya, dalam pergaulan
sehari-hari dengan oang lain. Sedangkan yang tidak langsung melalui radio,
televisi, dan lain-lain
Lingkungan
yang berada di sekitar kita baik di sekolah maupun diluar sekolah dapat
dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan tersebut meliputi[2]:
1. Masyarakat di sekeliling sekolah,
2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah,
3. Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan
bahan-bahan bekas yang bila diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan
alat bantu dalam belajar,
4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam
masyarakat.
Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan tempat
berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Menurut
Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu:
1.
Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama
dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan
ini sebelum mengenal lingkungan yang lain. Tugas dan kewajiban keluarga adalah
memberikan pendidikan nilai-nilai spiritual keagamaan, pengetahuan, dan
ketrampilan dasar pada peserta didik (anak)[3].
Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam
kandungan.
Pendidikan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu:
o
Pendidikan prenatal (pendidikan dalam kandungan)
o
Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)
Ø
Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan meliputi:
o
Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anaknya.
o
Motivasi kewajiban moral orangtua terhadap anak.
o
Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga.
Ø
Pendidikan Keluarga berfungsi:
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak.
4. Memberikan dasar pendidikan sosial.
5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi
anak-anak.
2.
Lingkungan sekolah
Karena perkembangan peradaban manusia, orang tidak
mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada masyarakat yang semakin komplek, anak
perlu persiapan khusus untuk mencapai masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu,
tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu
untuk menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini disebut
sekolah.
Sekolah adalah pusat pendidikan kedua setelah
keluarga. Selain perlu memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
secara umum, sekolah juga perlu dianggap sebagai keluarga kedua. Jadi, sebagian
dari kehidupan sekolah adalah ekstensi dari kehidupan keluarga.[4]
Ø
Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi:
o
Tanggung jawab formal kelembagaan
o
Tanggung jawab keilmuan
o
Tanggung jawab fungsional
Ø
Fungsi Sekolah antara lain:
1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan
kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam
masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh
kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta
ilmu-ilmu lain yang sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
5. Memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat
dengan jalan menyampaikan warisan kebudayaan kepada generasi muda, dalam hal
ini tentunya anak didik.
3.
Lingkungan masyarakat
Ada 5 pranata sosial (social institutions) yang
terdapat di dalam lingkungan sosial yaitu:
Pranata pendidikan =
Bertugas dalam upaya sosialisasi
Pranata ekonomi = Bertugas mengatur upaya pemenuhan
kemakmuran
Pranata
politik = Bertugas
menciptakan integritas dan
stabilitas masyarakat
Pranata
teknologi
= Bertugas menciptakan teknik untuk
mempermudah manusia
Pranata moral
dan etika = Bertugas mengurusi
nilai dan penyikapan
dalam pergaulan masyarakat
Ø
Faktor Lingkungan
Pada dasarnya
lingkungan mencakup:
b)
Kebudayaan (Lingkungan Budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa,
seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan
c)
Kelompok hidup bersama (Lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga,
kelompok bermain, desa, perkumpulan.
Ø
Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
1. Hubungan transaksional antara sekolah dengan
masyarakat
Hubungan antara sekkolah dengan masyarakat, paling
tidak bisa dilihat dari dua segi, yaitu[5]:
ü
Sekolah sebagai partner masyarakat dalam melakukan fungsi pendidikan.
ü
Sekolah sebagai produsen yang melayani pesanan-pesanan pendidikan dari
masyarakat.
2. Hubungan transmisif dan transformasif
Hubungan transmisif terjadi manakala sekolah berperan sebagai pewarisan
kebudayaan. Hubungan transformasif terjadi manakala sekolah berperan sebagai
agen pembaharu dalam kebudayaan masyarakat.
Ø
Pengaruh Timbal Balik Antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan
Peserta Didik.
Setiap pusat
pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga
kegiatan pendidikan, yakni[6]:
1.
Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
2.
Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
3.
Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
C.
KESIMPULAN
Ø Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan
dibagi menjadi tiga yaitu:
1.
Lingkungan keluarga
2.
Lingkungan sekolah
3.
Lingkungan masyarakat
Ø Sartain membagi lingkungan itu menjadi 3 bagian,
sebagai berikut:
1.
Lingkungan alam atau luar
2.
Lingkungan dalam
3.
Lingkungan sosial
Ø Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
1.
Hubungan transaksional antara sekolah dengan masyarakat
2.
Hubungan transmisif dan transformasif
D.
PENUTUP
Demikian
pembahasan dari makalah kami, semoga bermanfaat dan dapat menambah ilmu
pengetahuan kita, saran dan kritik yang membangun tak lupa kami harapkan demi
kebenaran dan kesempurnaan dari makalah kami, atas perhatiannya kami ucapkan banyak
terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.
M. Ngalim Purwanto MP, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2009
Drs.
A.H. Kahar Utsman, M.Pd., Sosiologi Pendidikan, STAIN KUDUS, 2009
Prof.
Dr. H. Asnawir, dkk., Media Pembelajaran, Ciputat Pers, Jakarta, 2002
Tim
Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar
Dasar-dasar Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1988
http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/16/bab-v-pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan-pendidikan/
[1] Drs. M. Ngalim Purwanto
MP, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
2009, hal. 72
[2] Prof. Dr. H. Asnawir,
dkk., Media Pembelajaran, Ciputat Pers, Jakarta, 2002, hal. 108-109
[3] Drs. A.H. Kahar Utsman,
M.Pd., Sosiologi Pendidikan, STAIN KUDUS, 2009, hal. 84
[4] Drs. A.H. Kahar Utsman,
M.Pd., Ibid., hal.88
[5] Tim Dosen FIP-IKIP
Malang, Pengantar Dasar-dasar
Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1988, hal. 148
[6]http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/16/bab-v-pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan-pendidikan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar